TULANGAN, InfoSidoarjo.com — Pagi menjelang siang, Ketua Komisi D DRPD Sidoarjo, Dhamroni Chudori, mendadak dapat telpon dari salah satu guru TK di Kecamatan Tulangan.
Guru tersebut menyampaikan, bahwa salah satu muridnya berinisial NA yang berusia 5 tahun, belum bisa berjalan secara normal. Dia berharap, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bisa membantu.
Dhamroni Chudlori langsung berangkat dari Kantor DPRD Sidoarjo bersama anggota dewan dari Fraksi Gerindra, Pratama Yudhiarto, menuju kediaman NA di Desa Kemantren, Kecamatan Tulangan, Senin (6/1/2025)
Pihak Puskesmas Tulangan juga dihubungi untuk melihat kondisi anak perempuan berusia 5 tahun tersebut. Di lokasi Dhamroni berbincang cukup lama dengan orang tua NA, menanyakan kondisi dan faktor yang memungkin mempengaruhi pertumbuhan anaknya.
Ibu NA pun menceritakan, bahwa mulai lahir normal, seperti anak pada umumnya. Namun, seiring bertambahnya usia, tidak kunjung bisa berjalan. Tulang betis memang agak kecil dibanding anak seusianya.
Orang tua NA juga sudah melakukan berbagai upaya terapi tradisional, di pijat. Hasilnya belum ada perkembangan signifikan.
“Sempat dibawa ke Puskesmas, lalu di kasih susu dan telur, tapi anaknya kurang suka,” sebut orang tua NA.
Untuk memastikan kondisi NA, dokter gizi dari Puskesmas Tulangan pun memeriksa keadaan NA. Juga dilihat buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Sejak umur dua tahun memang jarang ke Posyandu. Nenek NA takut kalau cucunya di suntik,” katanya.
Dhamroni Chudlori mengingatkan, orang tua NA untuk percaya sepenuhnya kepada tenaga medis, supaya bisa ditangani dengan baik. Vitamin maupun kalsium yang dibutuhkan anak bisa terpenuhi.
“Besok juga bisa terapi khusus di UPTD milik Sidoarjo,” pintanya.
Sementara, Kepala Puskesmas Tulangan, dr. Teguh Arief Dwiyanto, mengatakan bahwa NA kekurangan asupan gizi sehingga menyebabkan perkembangan anak terlambat.
Dia mengingatkan bahwa orang tua NA ini jarang membawa anaknya ke Posyandu, sehingga perkembangan tidak dapat dipantau.
“Makannya kami ingatkan semua orang tua untuk membawa anak-anak secara rutin ke Posyandu, sehingga tumbuh kembang anak bisa terus dipantau,” pinta dr Arief.
Dia menegaskan, ke depan, akan lebih ketat lagi dalam memantau tumbuh kembang anak. Terutama yang ada di Kecamatan Tulangan, kalau tidak datang ke Posyandu akan dikunjungi.
“Dari Puskesmas sudah kami berikan suplemen makan tambahan, dan kami akan pantau terus perkembangannya,” pungkasnya (Ipung)