Avour Bulubendo Tersumbat Sampah, Desa Panjunan Tergenang Air

InfoSidoarjo – Beberapa RT di Desa Panjunan, Kecamatan Sukodono, tergenang air akibat aliran Avour Bulubendo yang tersumbat setelah hujan deras sejak Minggu (5/12). Pada Senin (6/12), Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi bersama jajaran Forkopimda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi banjir.

Bupati hadir bersama Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, serta beberapa kepala dinas terkait. Hasil tinjauan menyebutkan bahwa aliran air tersumbat oleh sampah yang menumpuk di bawah jembatan rendah.

“Aliran air di Avour Bulubendo tersumbat akibat jembatan rendah dan sampah yang menumpuk. Kami sudah perintahkan normalisasi aliran air, termasuk peninggian jembatan dan penggantian pipa PDAM yang menghalangi aliran,” ujar Subandi.

Ia menambahkan bahwa solusi yang akan dilakukan adalah pemasangan U-Ditch selebar tujuh meter untuk memastikan kelancaran aliran air. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah banjir.

“Kita mengharapkan seluruh warga Sidoarjo menjaga kebersihan, terutama jangan membuang sampah ke sungai,” pesan Subandi.

Ali Kasan, warga Desa Panjunan, mengungkapkan bahwa genangan air mulai terjadi sejak hujan deras pada Minggu sore. Air setinggi 30 cm menggenangi pelataran rumah warga di beberapa RT.

“Genangan air mulai sore kemarin setelah hujan deras. Air semakin tinggi saat hujan berhenti karena aliran air tersumbat,” katanya.

Ali juga menyebutkan bahwa warga telah melakukan kerja bakti untuk mencegah banjir, termasuk membersihkan sungai bulan lalu. Namun, kondisi banjir tetap terjadi karena kontur tanah yang rendah dan aliran air yang sering terhambat oleh sampah besar.

“Bulan lalu saat kerja bakti, kami menemukan kasur yang menyumbat jembatan. Setelah diangkat, genangan air mulai surut,” tuturnya.

Ali mengakui bahwa wilayahnya merupakan daerah langganan banjir sejak tahun 2010. Setiap musim hujan, genangan air hampir pasti terjadi.

“Seingat saya, mulai tahun 2010 tempat ini mulai sering banjir,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berkomitmen menyelesaikan permasalahan banjir dengan normalisasi sungai dan perbaikan infrastruktur, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.((RED))

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari