InfoSidoarjo – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Sidoarjo. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk tim tanggap cepat yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk tim vaksinator dari Dinas Peternakan, tim dari Universitas Airlangga (Unair), Universitas Wijaya Kusuma (UWK), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), serta petugas teknis kecamatan. Tim ini akan didampingi oleh aparat TNI dan Polri dalam pelaksanaannya.
Pada Kamis (23/1/2025), seluruh tim mengikuti Apel Siaga Tanggap Cepat Penanganan PMK di Kantor Kecamatan Sukodono. Apel tersebut dipimpin langsung oleh Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, didampingi Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, serta sejumlah pejabat lainnya turut hadir.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antarinstansi terkait dalam penanggulangan dan pencegahan PMK, khususnya di Sidoarjo,” ujar H. Subandi dalam sambutannya. Ia juga menyebutkan bahwa kasus PMK mulai meningkat sejak Desember 2024 dan meluas di berbagai wilayah Indonesia.
Di Sidoarjo, kasus PMK per Januari 2025 tercatat sebanyak 147 ekor ternak sakit, 17 ekor harus dipotong paksa, dan 9 ekor mati. Kasus tersebut tersebar di 10 kecamatan, termasuk Sukodono, Wonoayu, Taman, Candi, Porong, hingga Jabon.
Plt. Bupati Subandi menjelaskan pengendalian PMK dilakukan melalui dua pendekatan, yakni intervensi pencegahan dan pengobatan.
“Pencegahan meliputi vaksinasi, sanitasi kandang, pengawasan kesehatan, serta edukasi kepada peternak. Sedangkan pengobatan dilakukan dengan terapi suportif, seperti pemberian antibiotik, analgesik, dan antipiretik,” jelasnya.
Sebanyak 3.500 dosis vaksin PMK dari APBN akan didistribusikan di Sidoarjo mulai 20-25 Januari 2025. Selain itu, 120 liter desinfektan akan dibagikan untuk digunakan dalam desinfeksi kandang, yang melibatkan tim dari Dinas Pangan dan Pertanian, BPBD, serta aparat TNI dan Polri. Seluruh ternak rentan juga akan diberikan vitamin dan obat cacing secara gratis.
H. Subandi menambahkan bahwa populasi ternak rentan PMK di Sidoarjo mencakup 5.150 sapi potong, 1.149 sapi perah, 32.895 kambing, dan 15.743 domba.
“Komunikasi, informasi, dan edukasi kepada peternak akan terus dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK,” tegasnya.
Langkah antisipasi yang masif ini diharapkan dapat meminimalkan dampak PMK terhadap peternakan di Sidoarjo, terutama dalam mengurangi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh penyakit menular ini.((RED))