Kasus Stunting di Sidoarjo Turun Drastis, Berkat Kolaborasi Semua Elemen Masyarakat

Foto : Wakil Ketua DPRD Sidoarjo H Kayan bersama Kadis P3AKB Sidoarjo Heni Kristiani S.Pd, MM. Saat Bimtek Pengendalian Kependudukan Masyarakat bersama Media (21/1)

InfoSidoarjo – Kasus stunting di Kabupaten Sidoarjo berhasil turun secara signifikan, dari 16 persen menjadi 8,4 persen. Hal ini dicapai berkat keterlibatan seluruh elemen masyarakat, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo, Heni Kristiani S.Pd, MM. dalam Bimbingan Teknis Pengendalian Kependudukan Masyarakat di Kabupaten Sidoarjo bersama DPRD dan media Sidoarjo di Hotel Aston Batu, Selasa (21/1/2025).

“Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, kasus stunting di Kabupaten Sidoarjo berhasil turun menjadi 8,4 persen dari sebelumnya 16 persen,” ungkap Heni di hadapan para awak media Sidoarjo.

Heni menjelaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai program yang dilaksanakan Dinas P3AKB yang berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya melalui program Jambanisasi untuk menghindari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (ODF). Selain itu, perbaikan sanitasi dan pemberian makanan bergizi seperti telur dan daging ayam juga dilakukan secara masif.

“Kami melibatkan semua elemen, mulai dari desa, kecamatan, hingga kabupaten. Program-program ini ditujukan untuk mengatasi berbagai potensi yang menyebabkan stunting pada anak,” jelas Heni.

Tak hanya itu, pihaknya juga membentuk Kader Pendamping Keluarga yang bertugas mendampingi warga sejak masa pra nikah hingga pasca nikah. Langkah ini dianggap strategis dalam mencegah risiko stunting sejak dini.

“Beberapa potensi yang menimbulkan risiko terjadinya stunting menjadi perhatian khusus kami untuk menjadikan Kabupaten Sidoarjo bebas stunting,” ujar Heni.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, H. Kayan, mengapresiasi terobosan Dinas P3AKB yang melibatkan DPRD dan awak media dalam upaya sosialisasi kependudukan.

“Kasus stunting merupakan masalah nasional. Kita semua harus ikut bertanggung jawab untuk mewujudkan Kabupaten Sidoarjo terbebas dari stunting,” kata Kayan.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara seluruh pihak, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD), dalam mendukung program Pemkab untuk menjadikan Sidoarjo sebagai kabupaten yang maju dan sejahtera.

“Kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh bagi OPD lainnya. Tidak hanya kasus stunting, tetapi berbagai permasalahan lain juga bisa diselesaikan dengan bekerja sama dan melibatkan berbagai elemen masyarakat,” tandasnya.

Dengan keberhasilan ini, Kabupaten Sidoarjo diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menekan angka stunting demi generasi yang lebih sehat dan berkualitas.((RED))

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari