InfoSidoarjo – Suasana semangat dan kebersamaan mewarnai panen raya padi di Desa Jedong Cangkring, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Senin (28/4/2025). Panen seluas ±5 hektare tersebut berhasil menghasilkan 17 ton gabah, seluruhnya langsung diserap oleh Bulog dengan harga pembelian Rp6.500 per kilogram.
Momentum panen raya ini menjadi wujud nyata kolaborasi strategis antara petani, penyuluh pertanian, Bulog, dan aparat kewilayahan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Sejak pukul 11.00 WIB, hamparan sawah di Jedong Cangkring menjadi pusat aktivitas yang melibatkan berbagai pihak.
Turut hadir dan memberikan pendampingan langsung di lokasi, Babinsa Desa Jedong Cangkring, Serka Mustiamin dari Koramil 0816/12 Prambon. Ia didampingi oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Prambon Yani, yang selama ini aktif membimbing para petani. Ketua Kelompok Tani Sumber Hasil II, Abd Choliq, memimpin langsung kegiatan panen yang juga melibatkan petani dari Desa Kedung Wonokerto. Sementara itu, perwakilan dari Bulog, Helmi, hadir sebagai mitra utama dalam penyerapan gabah.
Panen raya kali ini turut mengandalkan teknologi combine harvester yang mempercepat proses pemanenan serta mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Hasil panen dinilai berkualitas dan siap diserap Bulog secara langsung di lokasi.
Kehadiran Bulog tidak hanya menjamin penyerapan gabah, tetapi juga memberikan kepastian harga bagi petani. Transaksi dilakukan secara transparan, dengan timbangan terbuka dan proses pencatatan yang disaksikan bersama.
“Gabah hasil panen ini langsung kita serap sesuai HPP, agar petani merasa aman dan termotivasi untuk terus meningkatkan produksinya,” kata Helmi, perwakilan Bulog.
Dalam sela-sela kegiatan, Serka Mustiamin menegaskan bahwa TNI berkomitmen untuk terus mendampingi petani sebagai bagian dari dukungan terhadap program swasembada pangan nasional.
“Kami hadir bukan hanya untuk menyaksikan, tapi juga untuk memastikan proses berjalan lancar dan memberikan semangat kepada para petani. Mereka adalah ujung tombak ketahanan pangan bangsa,” ujar Serka Mustiamin.
Sementara itu, PPL Kecamatan Prambon, Yani, menekankan pentingnya modernisasi pertanian. Ia menyebut pendampingan PPL akan terus difokuskan pada edukasi teknologi pertanian dan penguatan pola tanam berkelanjutan.
Suasana kekeluargaan dan gotong royong sangat terasa sepanjang kegiatan panen. Sinergi antar unsur—petani, Babinsa, PPL, dan Bulog—mewujudkan kolaborasi nyata yang mendukung ekosistem pertanian yang lebih tangguh.
Panen raya ini menjadi bukti bahwa sinergi lintas sektor, ditopang pemanfaatan teknologi modern, mampu mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan semangat gotong royong yang terus terjaga, harapan menuju swasembada pangan nasional kian nyata.((RED))