BUDURAN, InfoSidoarjo.com — Makam Auliya Sono, yang terletak di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, bakal dibangun dan diperbagus lagi.
Pemkab Sidoarjo telah menyiapkan anggaran perbaikan untuk memperbagus makam Auliya Sono tersebut.
“Tahun ini (Makam Auliya Sono) bakal diperbaiki supaya lebih indah lagi,” kata Kepala Dinas Perumahan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (Perkim CKTR) Sidoarjo, Bachruni Aryawan, saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).
Rencana pembangunan Makam Auliya Sono, saat ini sedang dalam tahap perencanaan. Nilai pagu anggarannya sebesar Rp. 248.976.000.
Bachruni mengatakan, pembangunan akan dimulai setelah semua proses lelang sudah selesai. Dia berharap, proses perencanaan hingga pembangunan berjalan lancar.
“Harapan semua proses pembangunannya berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Makam Auliya Sono di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, diresmikan pada tanggal 4 Mei 2023 lalu oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman.
Ya, Makam Auliya Sono memang berada di Kompleks Militer Gudang Pusat Senjata (Gupusjat) Optronik II Puspalad.
Di kompleks tersebut terdapat lima makam utama, yakni pendiri Pondok Pesantren Sono, Buduran, KH. Muhayyin; Hj. Asfiyah (Istri KH. Muhayyin); KH. Abu Mansur (putra); KH. Zarkasyi (putra); KH. Said (Cucu); dan KH. Maksum (cicit).
Ketokohan kelima ulama sepuh Sidoarjo ini membuat sejumlah ulama besar seperti KH. Hasyim Ashari Jombang, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Abdul Karim Lirboyo Kediri, KH. Usman Jazuli Ploso Kediri, KH. Wachid Hasyim dan banyak ulama besar lainnya pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Sono Buduran. (*Red)