Pemkab Sidoarjo Gandeng China Water Industry Kelola Sampah TPA Jabon Jadi Landfill Gas

 

KOTA, InfoSidoarjo.com — Pemkab Sidoarjo menggandeng China Water Industry (CWI) Group Limited untuk mengelola sampah di TPA Jabon menjadi Landfill Gas (LFG).

Bupati Sidoarjo, Subandi, telah bertemu dengan perwakilan China Water Industry (CWI) Group Limited pada Rabu (6/3/2025) di Gedung Delta Wicaksana, Setda Sidoarjo.

Bupati Subandi menyampaikan, bahwa saat ini TPA Jabon menerima 500-600 ton sampah setiap hari. Untuk jumlah timbunan mencapai 1.340 ton per-hari.

“Permasalahan sampah ini perlu mendapat perhatian khusus, karena jumlahnya semakin meningkat setiap hari,” ujar Subandi.

Kerjasama antara Pemkab Sidoarjo dengan China Water Industry ini bertujuan untuk mengurangi polusi bau dan emisi karbon dioksida serta meningkatkan proses degradasi limbah dan mengoptimalkan pemanfaatan ruang.

China Water Industry mempresentasikan tawaran kerjasama dengan Pemkab Sidoarjo mencakup teknologi pengelolaan sampah berbasis Landfill Gas (LFG).

Teknologi ini memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah untuk dikonversi menjadi energi listrik.

Di samping itu, Subandi melihat ada peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam tata kelola sampah yang baik. “Ini yang menjadi tantangan baru bagi kami,” kata Abah Bandi.

Salah satu keunggulan dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mengurangi dampak negatif akibat penimbunan sampah. Dengan cara menutup lapisan sampah menggunakan membran. Lalu, memasang pipa berlubang untuk menangkap gas emisi.

Proses ini dapat membantu menghilangkan polusi bau, mempercepat degradasi limbah, serta mengoptimalkan pemanfaatan ruang di TPA.

“Kami melihat potensi besar dari pengolahan sampah ini, tidak hanya dalam hal mengurangi dampak lingkungan tetapi juga dari segi ekonomi. Jika sistem ini berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin ini menjadi sumber PAD baru bagi Kabupaten Sidoarjo,” imbuhnya.

“Harapan kami, kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik, sehingga sampah yang selama ini menjadi beban justru bisa diubah menjadi energi yang bermanfaat dan mendukung pendapatan daerah,” pungkasnya. (*Red)